Oleh Sofyan
Cinta merupakan tema yang tiada habisnya, membahas soal cinta seperti menyebrangi samudra yang tiada tepi. Jaman demi jaman telah terbukti, dari jaman adam hawa, rama sinta,romeo juliet, layla majnun sampai jaman mimi lan mintuno. cinta memang yang selalu menarik untuk kita dibahas. Cinta bukan hanya soal laki-laki dan perempuan tetapi cinta juga bisa berkaitan dengan cinta Ilahiah. Sedikit cuplikan syair Ilahiah.
Kecuali cinta !!!Buang rasa iri-dengkikuPunahkan rasa sombongkuHancurkan segala keburuk-bencian sifat-sifatkuAku hanya ingin jatuh cinta, oh..Engkau,Tuhan… ~Jalaluddin Rumi
Bisa kita mengerti bersama bahwa ungkapan cinta tidak melulu soal laki perempuan, walaupun itu salah satunya, Tetapi cinta bisa jadi tentang diri sendiri kepada Sang pencipta. Seperti halnya syair diatas yang mengajarkan kepada kita tentang Jangan tanam sesuatu apapun kecuali cinta. Pembelajaran tentang manajemen hati, bahwa hidup kita akan bisa dirasakan ketenangan,kenyamanan,ketentraman jika kita mulai cerdas dalam memilih bibit yang baik untuk bisa berkembang dalam diri kita sendiri, tidak ada bibit yang paling baik kecuali cinta.
Aku mencintai-Mu dengan dua cintaCinta karena diriku dan cinta karena diri-MuCinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-MuCinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabirHingga Engkau ku lihatBaik untuk ini maupun untuk ituPujian bukanlah bagikuBagi-Mu pujian untuk semua itu ~ Robiah Al-Adawiyah
Ketika sang pecinta mencintai seseorang ataupun sesuatu serasa bahwa dirinya tidaklah penting, yang paling penting hanyalah dia yang dicintai. ia sanjung-sanjung dan ia puji-puji tanpa pamrih, tanpa meminta imbalan untuk balik memujinya, karena hal itu tidak penting. Hal Yang terpenting bagi jiwa pecinta adalah cukup dia tau, melihat bahwa kita mencintai dan memuji pujaanya
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-MuHingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-MuTuhanku, bintang gemintang berkelip-kelipManusia terlena dalam buai tidur lelapPintu pintu istana pun telah rapatTuhanku, demikian malam pun berlalauDan inilah siang datang menjelangAku menjadi resah gelisahApakah persembahan malamku, Engkau terimaHingga aku berhak mereguk bahagiaAtaukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,Demi kemahakuasaan-MuInilah yang akan selalau ku lakukanSelama Kau beri aku kehidupanDemi kemanusian-Mu,Andai Kau usir aku dari pintu-MuAku tak akan pergi berlaluKarena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu ~ Robiah Al-Adawiyah
The power of love, menjadikan sang pecinta menginginkan hanyut dalam lautan cinta bersama yang dicintai, berdua, bermesraan, saling memadu kasih tanpa ada orang atau sesuatupun yang menganggu. Hanya bersamanya yang membuat bahagia, rasa gelisah, was was, ragu akan muncul dalam hati ketika masa-masa bersamanya mulai habis. Saat itu Sang pecinta akan menegaskan dan memastikan bahwa cintanya benar-benar tulus.
.........
Komentar
Posting Komentar