Langsung ke konten utama

Pergulatan Hidup Seorang Anak Petani Yang Menggadu Nasib Ke kota

Oleh :Sofyan

    Kehidupan sangatlah banyak sekali variasi-variasi. Anak muda merupakan umur yang mana mempunyai keinginan-keinginan dan melakukan sebuah tindakan untuk bervariasi. Sebab kehidupan anak muda begitu berharga maka banyak yang melakukan bebagai hal, untuk kehidupan mereka dimasa muda. Melihat ayahnya seorang petani desa yang mempunyai tugas monoton membuat anak-anak petani ingin mengubah nasib dan membuat sebuah gertakan baru bagi kehidupan selanjutnya agar lebih tertata dan mempunyai taraf hidup yang lebih baik. Berbagi hal anak muda lakukan agar mempunyai apa yang mereka inginkan dapat tercapai. 

    Suasana sawah yang menjadi kebiasaan sehari-hari membuat anak petani jenuh dalam kesibuakan dan rutinitas sawah. Keinginan untuk pergi kekota menjadi salah satu alternatif solusi mencari jati diri. Menilik ramainya kota kita bisa sedikit merasa lega ternyata banyak juga orang-orang yang berlalu lantang mengadu nasib demi mencari rezeki. Begitu keinginan mengadu nasib kekota yang tinggi, berbagai kegiatan yang ingin dilakukan antara lain mecari pekerjaan, pendidikan, pengalaman, migrasi, refresing dan trending. Berbagai kegiatan tersebut mempunyai berbagai alasan melakukannya yaitu iming-iming uang yang banyak, gaji yang besar, pendidikan yang lebih maju, tempat yang lebih nyaman, enak dan bagus, adanya tempat tinggal, modernisasi, karena ingin update status biar tidak di katakan ndeso, dan lain sebagainya. Menjadi sebuah hal yang biasa ketika awal sampai ke kota mempunyai semangat yang tinggi dalam menjalankan kegiatan yang diinginkan ketika di desa dan ternyata didapatkan saat dikota, tetapi lama kelamaan datanglah berbagai hal cobaan dan godaan seperti barang-barang yang bagus-bagus, makanan yang lezat lezat, wanita cantik, mall besar, kemaksiatan-kemaksiatan dan juga suasana yang membosankan. Itu adalah tantangan yang harus dihadapi seorang anak petani saat datang menuju kota untuk mengadu nasib. Hanya akan terlantur-lantur dan mengalir dalam suasana kota yang begitu ramai dan menyesatkan jika tanpa didasari dengan nilai-nilai moral yang tinggi. 

   Jika anda seorang anak petani yang ingin merantau kekota maka harus siap untuk menghadapi Kejamnya kota, sebab kapitalisme yang berkuasa semua hal yang dilakukan dinilai dengan uang, kemaksiatn yang merajalela dan berbagai godaan-godaan yang ada. maka penulis menyarankan haruslah mempunyai bentengan yang kuat agar tidak terjemus kedalam dalamnya kejamnya kota, yaitu “berbekallah Agama”. Itu bekal yang paling utama agar tidak menyesal ketika pulang lagi ke kampung halaman.

 “Jadikanlah Agama sebagai bekal dimanapun berada agar kehidupan lebih tertata” 

 Nur Sofyan 
 Opini bebas.22-januari-2018

Komentar

TERBAIK

Mahasiswa KKN UNS Hidupkan Semangat Literasi di Desa Sengi Melalui Program Membaca dan Proyek Kreatif

    Dukun, Magelang – Semangat literasi kembali bergema di Desa Sengi berkat rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS). Selama pertengahan Juli hingga awal Agustus 2025, para mahasiswa melaksanakan sejumlah kegiatan inovatif yang dirancang untuk menumbuhkan minat baca dan kreativitas anak-anak, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Program pertama, “Bacakan Saya Buku (Read Me A Book)” , berlangsung di Taman Baca Masyarakat (TBM) Omah Moco  Desa Sengi sejak 16–23 Juli 2025. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN membacakan buku cerita dengan ekspresi menarik dan mengajak anak-anak berdiskusi. Suasana penuh antusiasme tampak ketika anak-anak menyimak kisah demi kisah, yang diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini.   Selanjutnya, pada 21–24 Juli 2025, mahasiswa melaksanakan program “Membaca Nyaring”  di SDN Sengi 2. Kegiatan ini memiliki konsep serupa, namun difokuskan pada lingkungan sekolah. Anak-a...

Selayang Pandang

       Berawal dari jagongan sederhana dirumah fajar, ada 5 pemuda gelisah sedang ngobrol saling bertukar keluh-kesah masing-masing, obrolan berawal dari permasalahan-permasalahan yang ringan seperti nanya kabar, kesehatan sampai pembahasan yang terkesan serius. Permulaan Obrolan serius tentang   politik yang kita rasakan seperti ada permasalahan yang cukup mengelitik, tetapi kita hanya bisa diskusikan tanpa bisa berbuat apa-apa. Selanjutnya melihat permasalahan-permasalahan di lingkungan sekeliling kita yang ternyata banyak sekali masalah seperti, Pendidikan, teknologi informasi, Sampah, Agama sampai permasalahan pergaulan Anak.      Setelah sekian lama kita ngobrol maka kita menginginkan ada sesuatu hasil dari obrolan yang nglantur ini, munculah ide dari edi untuk membuat sebuah rumah baca, selanjutnya disetujui bersama bahwa Membuat rumah baca bisa digunakan sebagai wadah untuk menampung pikiran-pikiran yang tidak tersalurkan.   tujuan ...

RIHLAH DI GEMBIRA LOKA DAN SKE

  O leh  Gasa Wildan Dwi Raska (Kelas 5 SDITQ AL IKHLASH ) Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wa barakatuh Nama saya Gasa wildan dwi raska      Pada hari Rabu pagi tanggal 14 Desember 2022 aku dan teman-teman mengikuti piknik ke Gembira Loka dan SKE. Kami berangkat mengunakan 2 bus. perjalanan dari pukul 06.00 sampai ke Gembira Loka pukul 08.30, saat di Gembira Loka kami berkumpul dan berfoto sebelum memasuki kebun binatang Gembira Loka. Aku dan kelompok melihat hewan-hewan, tetapi sayangnya kami tidak boleh memberi makanan kapada hewan-hewan. binatang yang disana ada banyak seperti ikan, ayam, burung, singa, harimau, ular, babi, pingwin dll. klompok ku di dampingi oleh ustadzah Esy dan ustdzah Indria. setelah dari Gembira Loka kami shalat dzuhur di Masjid Pangeran Diponegoro.       Setelah shalat dzuhur kami makan bersama di parkiran masjid. sehabis itu melanjutkan perjalanan menuju ke SKE (Sindu Kusuma Edupark) setelah sampai kami berbaris u...